Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AYAT MAS


Moving Image
Ditanam,disiram,bertumbuh,berbuat dan berbuah lebat.

MEMUASKAN HAWA NAFSU-DOA TIDAK DIJAWAB

Yak 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Hawa Nafsu dlm B. yunani diterj.hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. 
Dalam pemikiran filsuf Plato, jiwa manusia terdiri dari tiga aspek, yakni epithumia, yaitu hasrat dari perut ke bawah, yang meliputi keinginan makan, minum, dan dorongan seks; thumos atau hasrat di dada, yang meliputi harga diri,keinginan untuk diakui, diorangkan, keinginan untuk menjadi besar,  dan logistikon, yaitu rasio atau akal budi.
Epithumia dan thumos adalah dua aspek jiwa manusia yang digambarkan sebagai dua kuda yang menarik kereta perang, sementara logistikon adalah sais atau pengendali kereta tersebut yang bertugas mengendalikan jalan dan arah dua kuda tadi.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang diperhadapkan beragam tawaran dan godaan yang memicu hasrat epithumia untuk menuntut pemuasan di luar batas kewajaran.

NAFSU DUNIAWI ADALAH WAJAR JIKA TERKENDAI: 

Contoh dalam hal makan.
Di hadapan hidangan makanan yang menggugah selera, ”kuda” epithumia akan mendorong jiwa seseorang untuk mengambil makanan. Ini wajar dan itulah fungsinya. Namun, epithumia bisa saja bergerak tidak wajar dan menyeret jiwa seseorang mengambil makanan di luar batas kemampuan mulut dan perutnya. Di sinilah peran logistikon atau akal budi menjadi signifikan.

Contoh dalam hal pelayanan,pekerjaan,rumah tangga dll.
Dalam dada kita, kuda thumos ini berlari kencang. Ia ingin diakui, dihargai. Ia ingin keinginanya terwujud, bisa juara,bisa harum,bisa menggapai cita-cita setinggi langit dll.Itu wajar saja, sejauh thumos ini berlari kencang dijalan yang benar.

Ketika dua ”kuda ” bernama epithumia dan thumos dibiarkan lari tanpa kekang, maut menjadi buahnya, disitulah "logistikon" harus membunyikan peluit, mengekang sebab jika diteruskan ada konskwensi yang diterima.

Amsal 6:27  Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? 

HAWA NAFSU BISA BERPOTENSI SEPERTI KUDA YANG TIDAK TERKENDALI:

Yak 4:1 ¶ Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?

Pertama-andai sdr bisa membalik waktu, bisa merubah keadaan kalau ujung dari jawaban doa adalah sengketa dan pertengkaran, pertentangan. Apa yang akan sdr lakukan terhadap teman baik, keluarga, dan orang-orang yang kita ketahui dimana berhasilnya dan dimana kejatuhannya. 

kedua-Perlukah doa demikian dijawab? jika garis akhirnya adalah kehancuran.

Inilah awal dari kejatuhan iman, awal dari konflik keluarga,disinilah saatnya "wasit" itu harus meniupkan peluitnya dan berkata... offside.

GUNAKAN AKAL BUDIMU:

Amsal 16:22 ¶ Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
Amsal 13:15 ¶ Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.

KEJARLAH PENGERTIAN:

Amsal 19:8 ¶ Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan.

Akal budi bisa dicari, dipelajari,semakin orang mau belajar maka semakin berkurang kesenjangan kebodohannya. Namun pengertian beda...pengertian adalah hasil dari pengalaman hidup, "bagi anak yang belum pernah kesetrum, akal budinya berkata jangan pegang kabel pln nanti kesetrum, dia tidak bisa membayangkan spt apa setrum itu dll. beda orang yang sdh punya pengalaman, ketika dia melihat kabel PLN dia langsung teringat rasanya, kesakitanya...itulah pengertian.

Gagal, berhasil, gagal berhasil, bisa dihindari dari akal budi,(awas lubang, awas paku,awas petunjuk palsu) namun yang berbahagia adalah orang yang mendapat pengertian, karena bisa bercerita kenapa aku gagal, kenapa aku berhasil dan itu sebuah mutiara yang belum tentu orang lain mendapatkannya.

SEMPURNA JIKA PENUH ROH ALLAH:

Inilah yang membedakan dengan filsuf Plato, akal budi dan pengertian ilmu dunia bisa berikan,namun anak Tuhan disediakan lebih lagi yaitu kepenuhan Roh Kudus jika kita memintanya.

Keluaran 31:1 ¶ Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
Keluaran 31:2 "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,
Keluaran 31:3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
Keluaran 31:4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;
Keluaran 31:5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.

MENGAPA?

Orang yang penuh Roh Kudus memiliki kuasa..

Kisah Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.
Kuasa/kemampuan untuk memanfaatkan pengertiaanya, kuasa untuk menggunakan akal budinya dengan benar. Orang hebat yang jatuh adl orang yang pasti punya akal budi, orang pandai, dia juga punya pengertian sebab tahu harus bagaimana berbuat sesuatu tanpa ketahuan, namun mereka tidak punya pimpinan/pengurapan Roh Kudus.

ENDINGNYA SEPERTI INI JIKA TANPA PIMPINAN ROH:

Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging  —  karena keduanya bertentangan  —  sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. By. Pdt. Agus Winardi. Puji Tuhan Amin.